Selasa, 18 Desember 2018

Mengenal Jenis Batu Pondasi

JAKARTA, INAPEX.co.id – Sebaiknya Anda tahu dan mengenal berbagai jenis batu untuk pondasi yang bikin rumah lebih kokoh. Pengertian dari batu atau batuan yang diartikan secara ilmu geologi, yaitu benda padat yang tebuat secara alami dari mineral atau mineraloid.
Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batuan. Dalam batuan umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Kemudian untuk mendukung agar proyek pembangunan rumah, batuan biasanya dipakai pada pondasi dengan ketinggian kurang dari 10 meter. Kemampuan batukali yang bisa menahan beban berat tentunya sangat diunggulkan sampai sekarang ini.
Terlebih, pemasangan pondasi batu kali dikombinasikan dengan teknik pemasangan strauss pile / bor pile, beton cakar ayam, mampu menahan goncangan ketika adanya getaran dari dalam tanah ataupun getaran yang dihasilkan lingkungan sekitar. Selain itu kekuatan sebuah pondasi juga bertujuan untuk mengamankan kekokohan berdirinya suatu bangunan.

Jenis batu bulat. (Foto: istimewa)
Jenis batu bulat. (Foto: istimewa)

BATU BULAT
Batu bulat yaitu bahan galian yang banyak ditemui hampir diseluruh pelosok Indonesia. Batu bulat secara umum dibedakan menjadi 2 jenis yakni batu kali atau batu sungai. Kemudian juga ada batu gunung ciri dari batu jenis ini adalah berwarna abu-abu agak kehitaman.
Biasanya batu bulat menjadi primadona pilihan dalam pembuatan pondasi bangunan, khususnya batukali. Karena jenit batu kali yang banyak tersedia dan bisa langsung diambil dari aliran sungai disetiap daerah.
Batu kali umumnya berukuran tidak terlalu besar yakni berdiameter berkisar 25 centimeter, namun batukali biasanya memiliki lumut pada bagian permukaan, yang harus dilakukan pembersihan dahulu dengan cara penyikatan sebelum dipakai untuk kegunaan pondasi bangunan.
Karena jika tidak, lumut yang menempel pada permukaan batu akan mengering dan memberikan jarak terhadap semen setelah selesai dilakukan pemasangan. Artinya, hal tersebut juga berdampak akan mengurangi kekuatan yang mampu ditopang oleh pondasi.
Batu gunung juga merupakan kesatuan dari batu bulat yang digunakan untuk membuat pondasi bangunan. Namun, karena lokasinya yang terpendam didalam tanah, dan jumlah yang tersedia tidak dibanyak lokasi setiap daerah oleh sebab itu perlu bantuan alat berat untuk mengangkat batu gunung ke permukaan.
Kelemahan batu bulat ini adalah karena bentuknya bulat menyebabkan tidak akan saling mencengkeram satu dengan yang lainnya ketika dipasang.

Jenis batu belah. (Foto: istimewa)
Jenis batu belah. (Foto: istimewa)

BATU BELAH
Batu belah berasal dari batu bulat yang berukuran besar kemudian di pecah menjadi bongkahan-bongkahan lebih kecil. Jenis batu belah ini, umumnya berwarna kehitaman, coklat keputihan tergantung daerah bukit atau gunung asalnya. Batu belah kebanyakan berada di daerah perbukitan dan gunung aktif. Namun, tidak memungkinkan terdapat pada aliran sungai  yang perlu masih butuh bantuan alat berat untuk mengangkut batu besar ini.
Batu belah sangat baik untuk pondasi menerus dan pondasi umpak (tua) karena batu ini biasanya berasal dari letusan batu yang ikut keluar dari perut bumi ketika terjadinya letusan gunung.
Keunggulan lain penggunaan batu belah sebagai bahan pondasi bangunan bisa mengikuti lebar diinginkan secara rapih sehingga porsi beban yang akan diterapkan pada pondasi lebih maksimal.
Batu belah yang bagus digunakan untuk pondasi rumah keras, bersih dan tidak lapuk. Cara menentukan tidak lapuk atau batu tua yang siap digunakan untuk bangunan dengan cara membelahnya menggunakan palu. Apabila pecah, yang dihasilkan tajam, atau mampu menyayat maka batu tersebut sangat baik digunakan untuk bangunan.

Jenis batu blondos. (Foto: ist)
Jenis batu blondos. (Foto: ist)

BATU BLONDOS
Asal batu ini dari batu bulat yaitu dari kali dan gunung. Hanya saja bentuknya hanya sekepal tangan orang dewasa. Batu ini disebut juga batu blondos berwarna hitam dan keabu-abuan.
Biasanya batu ini dimanfaatkan untuk lapisan pondasi  (pondasi setempat). Batu blondos yang memiliki kwalitas bagus harus kuat, keras, bersih dan tidak lapuk.
Banyak diaplikasikan sebagai penghias dinding dan dekorasi taman karena menimbulkan aksen tradisional. Karakter khas dari batu ini yaitu membulat, keras, dan permukaan yang cukup halus.

Jenis batu karang. (Foto: ist)
Jenis batu karang. (Foto: ist)

BATU KARANG
Kemudian jenis batu karang ini juga salah satu bahan sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai pondasi bangunan. Batu karang biasanya berwarna putih atau kuning muda, namun ada juga yang berwarna kehitaman.
Pastinya, benda ini hanya bisa didapat dari area pantai maupun laut. Jenis batu ini memiliki kepadatan serta kekuatan tersendiri. Ciri yang melekat pada batu karang yaitu sangat keras, bersih serta mempunyai garis warna yang memudar.

Jenis Pasir Untuk Bahan Bangunan


https://www.lamudi.co.id/journal/5-jenis-pasir-untuk-bahan-bangunan/
Pasir adalah contoh bahan material yang berbentuk butiran. Butiran pada pasir, umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena pasir memiliki rongga-rongga yang cukup besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Dan seperti yang kita ketahui pasir juga sangat penting untuk bahan material bangunan bila dicampurkan dengan perekat Semen.
Nah, untuk kali ini kami akan membahas tentang bahan material yang satu ini. seperti yang kita ketahui pasir ini adalah bahan bangunan yang cukup berpengaruh untuk bahan bangunan bisa dikatakan banyak dipergunakan dari struktur paling bawah hingga struktur paling atas suatu bangunan. Berikut ini adalah 5 jenis pasir menurut tingkat kualitasnya :

1. Pasir Merah
Pasir merah atau suka disebut Pasir Jebrod kalau di daerah Sukabumi atau Cianjur karena pasirnya diambil dari daerah Jebrod Cianjur. Pasir Jebrod biasanya digunakan untuk bahan Cor karena memiliki ciri lebih kasar dan batuannya agak lebih besar.

2. Pasir Elod
Ciri ciri dari pasir elod ini adalah apabila dikepal dia akan menggumpal dan tidak akan puyar kembali. Pasir ini masih ada campuran tanahnya dan warnanya hitam. Jenis pasir ini tidak bagus untuk bangunan. Pasir ini biasanya hanya untuk campuran pasir beton agar bisa digunakan untuk plesteran dinding, atau untuk campuran pembuatan batako.

3. Pasir Pasang
Yaitu pasir yang tidak jauh beda dengan pasir jenis elod lebih halus dari pasir beton. Ciri-cirinya apabila dikepal akan menggumpal dan tidak akan kembali ke semula. Pasir pasang biasanya digunakan untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk plesteran dinding.

4. Pasir Beton
Yaitu pasir yang warnanya hitam dan butirannya cukup halus, namun apabila dikepal dengan tangan tidak menggumpal dan akan puyar kembali. Pasir ini baik sekali untuk pengecoran,
plesteran dindingpondasi, pemasangan bata dan batu.
5. Pasir Sungai
adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya untuk bahan campuaran saja .