Senin, 04 November 2019

DISTRIBUTOR/ JUAL /SUPLIER PASIR MERAPI DAN PROGO ,BATU, SPLIT, SIRTU YOGYAKARTA, SLEMAN, SOLO, KLATEN.

UD.MATERIAL ALAM
(087739890990)
Jual Material alam pasir, batu kali, split untuk wilayah Yogyakarta, Klaten, Solo dan sekitarnya.
Harga yang kami tawarkan tentunya bersaing dan kualitas yang baik, untuk pasir bisa pesan pasir dari kali progo ataupun dari merapi tergantung selera anda.
Kami hanya melayani pesanan muatan truk, bisa pesan per rit ataupun kubikasi, untuk fast respon pesanan bisa call atau sms kami di  
087739890990 (telp,sms,wa)

motto kami : Murah, cepat, dan berkualitas

Jual pasir jogja
harga pasir jogja
jual pasir merapi jogja
jual pasir yogyakarta
harga pasir jogja
harga pasir yogyakarta
jual pasir sleman
harga pasir sleman
jual pasir bantul
harga pasir bantul
jual material alam jogja
jual material alam yogyakarta
jual material alam sleman
harga material alam sleman
harga material alam bantul
harga material alam solo
jual pasir solo
jual material alam solo
harga batu pondasi solo
jual batu pondasi solo
harga batu pondasi solo
jual pasir klaten
harga pasir klaten
harga material alam klaten
suplier pasir merapi yogyakarta
jual pasir merapi jogja
suplier pasir merapi jogja
suplier pasir solo
jual split jogja
harga split jogja
jual pasir kulon progo
harga pasir kulon progo
jual pasir progo
harga pasir progo
jual pasir wonosari
suplier pasir wonosari
suplier material alam wonosari
distributor pasir jogja
distributor pasir yogyakarta
distributor pasir sleman
distributor pasir wonosari
distributor pasir solo
distributor pasir semarang
jual pasir semarang
harga pasir semarang
jual pasir pekalongan
harga pasir pekalongan
distributor pasir pekalongan
pasir merapi pekalongan
jual pasir muntilan
harga pasir muntilan
suplier pasir muntilan
distributor pasir muntilan
jual pasir magelang
harga pasir magelang
suplier pasir magelang
distributor pasir magelang
jual urug jogja
jual urug yogyakarta
harga urug jogja
urug sirtu jogja
pasir murah jogja
pasir murah yogyakarta
pasir murah solo
pasir murah solobaru
pasir murah boyolali
jual pasir boyolali
harga pasir boyolali
suplier pasir boyolali
distributor pasir boyolali
jual split clereng
jual split jogja
jual split sleman
jual pasir karanganyar
harga pasir karanganyar
jual pasir wates
harga pasir wates
ijin penambang pasir cor
harga batu kali di jogja
depo pasir jogja
depo pasir klaten
depo pasir solo
jual batako jogja
harga batako jogja
jual batako yogyakarta
harga batako yogyakarta
jual buis beton jogja
harga buis beton yogyakarta
batako pres jogja
batako pres yogyakarta
Jual Pasir Purworejo
Harga pasir Purworejo
Harga batu pondasi purworejo
Harga batu belah Purworejo
Harga split Purworejo
Harga urug Purworejo
Jual Split Purworejo
Distributor pasir Purworejo
Leveransir Pasir Purworejo
Depo Pasir Purworejo

Minggu, 03 November 2019

Pembangunan Tol Cilacap-Yogya akan Terkendala Bahan Baku


REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pemerintah berencana membangun jalan tol yang menghubungkan Cilacap-Yogyakarta. Meski belum bisa dipastikan kapan rencana tersebut akan realisasikan, namun pembangunan tol yang diharapkan bisa menjadi alternatif jalur selatan, diperkirakan akan terhambat masalah pasokan bahan baku infrastruktur.

Anggota Dewan sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah, Eddy Wahono menyebutkan, salah satu yang kemungkinan akan menghambat adalah masalah penyediaan bahan baku galian C. Hal ini karena keberadaan lokasi pertambangan galian C di Jateng Selatan yang sangat terbatas.

''Selama ini hanya ada 16 lokasi penambangan galian C di Jateng selatan yang sudah memiliki izin penambangan. Di luar itu, semuanya belum atau tidak memiliki izin,'' jelasnya, Senin (20/2).

Ke-16 lokasi penambangan yang sudah memiliki izin tersebut, antara lain berada di Purworejo sebanyak 4 lokasi, di Purbalingga 6 lokasi, dan di Kabupaten Banjarnegara ada 6 lokasi. ''Untuk Banyumas, Cilacap dan Kebumen, tidak ada yang memiliki izin penambangan. Meski pun banyak di seluruh wilayah tersebut yang melakukan aktivitas penambangan,'' jelasnya.

Sementara untuk wilayah Provinsi DIY, Eddy menyebutkan, yang memiliki izin usaha penambangan ada 9 unit usaha. Masing-masing, 5 ijin diberikan pada penambangan sungai dan empat izin diberikan pada penambangan galian c wilayah pegunungan.

Menurutnya, dengan terbatasnya usaha penambangan galian C yang memiliki izin, maka dipastikan kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur jalan tol akan sulit terpenuhi. ''Kecuali bila pelaksana proyek juga bersedia menerima pasokan bahan galian C dari penambangan tak berizin,'' jelasnya.

Menurutnya, adanya kesulitan usaha penambangan mendapat izin, beradal dari keberadaan UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai Pengganti UU No 32 Tahun 2004. Berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan tersebut, maka pengurusan izin pertambangan galian C yang tadinya berada di pemerintah kabupaten, dialihkan ke pemerintah provinsi.

''Hal ini ditambah lagi adanya aturan dalam PP No 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba yang menyebabkan biaya pengurusan menjadi sangat tinggi,'' jelasnya.

Kondisi ini, menurut Eddy, telah menyebabkan aktivitas penambangan ilegal justru semakin marak. ''Adanya aturan yang mempersulit pengurusan izin, bukannya menyebabkan aktivitas penambangan turun, melainkan justru makin marak akibatnya banyaknya aktivitas ilegal,'' katanya.

Sementara pemerintah mengalami kesulitan mengatasi aktivitas penambangan ilegal, dengan alasan berbagai faktor. ''Untuk itu, seharusnya ada aturan yang lebih jelas dan mudah dalam pengurusan izin penambangan galian C, sehingga aktivitas penambangan justru akan lebih mudah dikendalikan,'' katanya.

Rabu, 30 Oktober 2019

Tolak Penambangan Liar, Warga Wonosobo Blokir Akses Galian C Liar

WONOSOBO– Ratusan warga Sontonayan Desa Kapencar Kecamatan Kertek menggelar aksi blokir jalan dan pemasangan portal kemarin. Hal tersebut dilakukan menyusul adanya rencana pembukaan galian C liar di area pertanian warga setempat.
“Ya warga menolak dan menutup akses menuju galian c liar dusun sontonayan kapencar,” ungkap Anton selaku tokoh pemuda dusun setempat.
Menurutnya, perjuangan warga menolak adanya galian c sudah dilakukan sejak empat tahun silam atau tahun 2015. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sejak adanya galian c liar, debit mata air menurun bahkan hilang. Selain itu jika terjadi hujan, gelontoran air bercampur dengan pasir dan batu masuk ke dusun.
“Kita sudah merasakan betul dampaknya. Jika hujan besar, kita mendapatkan kiriman air bercampur sirtu (pasir dan batu). Bahkan jalan provinsi yang ada di atas dusun kami berisi pasir dan batu. Kalau tidak kita tolak mau jadi apa nanti kampung kami,” ujarnya.
Tekanan  dari pihak penambang  galian c di daerah Sontonayan diakui cukup kuat. Upaya warga menolak dengan menutup akses  dilawan oleh penambang dengan membokar portal pintu masuk. Selain itu penambang juga merayu warga membeli tanah dengan harga tiga kali lebih mahal
“Portal yang kami pasang untuk menghalangi masuknya alat-alat berat dan truk pengangkut pasir. Pernah dibongkar, namun kami juga tetap melakukan pemasangan kembali. Saat ini ketiga kalinya,” katanya.
Sementara itu, Antonia  satu-satunya perempuan yang terlibat dalam aksi penolakan galian c liar menyebutkan, warga Dusun Sontonayan tidak mau kehilangan air. Di sisi lain warga juga masih akan membudidayakan sayuran dan tembakau di lahan-lahan pertanian milik mereka.
“Ngak mau kita dengan galian c liar, kita masih ingin bertani. Kita masih ingin menanam tembakau,” tandasnya.
Melihat kondisi kerusakan di desa tetangga akibat adanya galian C besar-besaran, juga menjadi pelajaran penting bagi warga Dusun Sontonayan untuk menolak adanya penambangan  galian c liar.
“Coba lihat desa sebelah, tanahnya bosah baseh, hancur tidak karuan. Anak cucu kita mau diberi apa. Saya juga yakin sebenarnya desa lain pingin kompak seperti kita, tapi takut,” bebernya.
Kadus Sontonayan Suwandi mengemukakan, penolakan terhadap kegiatan penambangan galian c liar di Dusun Sontonayan merupakan inisiasi warga. Mereka takut lahan pertanian rusak dan ancaman lingkungan berupa hilangnya air dan banjir bandang.
“Karena itu kehendak dari warga, kami tentu saja mendukungnya. Pemerintah desa harus mengayomi,” katanya.
Pihaknya memastikan bahwa penolakan warga berjalan dengan damai dan tertib. Sebab, hanya melakukan pemasangan portal di pintu  masuk ke area galian c liar.
“Portal yang dipasang warga itu tidak semua menutup akses jalan, kendaraan roda dua masih bisa,” pungkasnya


Warga Desa Kompak Blokir Jalan Menuju Tambang Galian C


PASURUAN | duta.co – Puluhan pemuda bersama warga Desa Ambal-Ambil, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, ramai-ramai memblokir jalan di desa setempat.
Mereka bergejolak, lantaran diresahkan dengan adanya aktivitas ratusan truk pengangkut pasir dan batu (sirtu) dari tambang sekitar yang tiap hari berlalu lalang di wilayah desa setempat.
Akibat banyak truk yang lewat, jalan yang menjadi akses ekonomi warga sekitar rusak berat. Bahkan akibat banyaknya akivitas truk pengangkut material sirtu tambang ini, sejumlah anak-anak Tempat Pendidikan Qur’an (TPQ) dan madrasah setempat, nyaris menjadi korban kecelakaan akibat pengendara truk yang ugal-ugalan saat di jalanan desa.
Keresahan warga ditambah dengan meningkatnya volume truk yang bertonase berat hingga membuat jalan Kabupaten Pasuruan bergelombang dan berlubang.
“Warga lakukan blokir jalan ini, lantaran kami tak kuat lagi dengan banyaknya truk yang banyak melewati jalan ini,” papar Abdul Rohman, tokoh pemuda Desa Ambal-Ambil, saat di lokasi, Minggu (15/9), siang.
Dengan banyaknya truk membuat jalan disepanjang desa amburadul, meski pihak tambang pernah mengurug jalan yang rusak itu, dengan urugan sirtu. Tapi tidak membuat jalan tersebut baik, justru bertambah hancur.”Karena tak ada itikad baik untuk memperbaiki jalan ini, warga sepakat menutup jalan bagi truk pengangkut sirtu dari tambang,” urainya.
Warga yang sengaja menutup akses menuju ke areal tambang, karena keberadaan truk pengangkut sirtu juga berdampak buruk bagi kelestarian alam dan lingkungan setempat.”Karena warga bersama pemuda menuntut agar tambang tersebut segera dihentikan atau ditutup, apalagi adanya tambang tak untungkan warga,” ungkapnya.
Alasan warga menolak aktifitas tambang, karena selain mengganggu lingkungan, mulai dari polusi hingga suara truk yang tak kenal siang maupun malam tetap saja truk-truk beroperasi.
Bahkan, warga mengancam akan menutup kegiatan penambangan, kalau pihak perusahaan tambang yang dugaan tak berizin tetap ngotot beroperasi.
Aksi blokade jalan tersebut tetap akan digelar hingga pihak perusahaan tambang berjanji akan memperbaiki. Apalagi beberapa warga yang berjualan tepat dipinggir jalan, dagangannya banyak terkena debu dari jalan yang dilalui truk bermuatan.”Kami inginkan agar tambang segera ditutup dan tidak ada lagi kegiatan,” imbuh Rohman.
Terkait aksi warga ini, perwakilan dari perusahaan tambang, Ahmad, sempat bernegosiasi dengan perwakilan warga. Sayangnya kedatangannya tak mampu memutuskan tuntutan warga.”Tuntutan warga akan kami sampaikan kepada pemilik tambang. Saya juga tidak tahu apa-apa dan wewenang didalam usaha penambangan itu,” beber dia.
Dengan adanya blokade jalan tersebut, terpaksa truk-truk yang harus melewati jalan yang padat penduduk di Desa Ambal-Ambil, akhirnya harus berputar ke desa lain yakni Desa Kademungan, Kecamatan Kejayan, yang jauhnya mencapai 8 kilometer. Lantaran saat aksi digelar hari Minggu, tak ada satupun truk yang beraktivitas menuju tambang.

duta.co

Harga Material alam Per November 2019

Harga Material alam Per November 2019

a. Pasir Merapi                 : 190,000/m3(1,000,000/rit) pasirjogja.blogspot.com(N)
b. Batu belah    : 190,000/m3(1,000,000/rit) pasirjogja.blogspot.com(N)
c. Urug sirtu : 650.000/rit pasirjogja.blogspot.com(N)
d. Split : 200.000/m3 pasirjogja.blogspot.com(N)
e. Batu bata  AT : 760/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
f.  Batu bata grobogan      : 600/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
g. Bata Jogja : 720/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
h. Bata Ringan AAC         : 720/m3 (10,8) truk kecil bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
i. Bata Ringan AAC  : 680/m3 (47,52)tronton bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
j.  Mortar perekat : 75.000/sak bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
k. Batako                            : 3100/pcs(N)
m. buis beton besar           :73.000/pcs(N)


keterangan
N =Normal
+ =Naik
- = Turun

Harga tersebut franco Sleman utara ,untuk sleman selatan dan kota jogja ada penyesuaian harga

Harga Material alam Per Oktober 2019

Harga Material alam Per Oktober 2019

a. Pasir Merapi                 : 190,000/m3(1,000,000/rit) pasirjogja.blogspot.com(N)
b. Batu belah    : 190,000/m3(1,000,000/rit) pasirjogja.blogspot.com(N)
c. Urug sirtu : 650.000/rit pasirjogja.blogspot.com(N)
d. Split : 200.000/m3 pasirjogja.blogspot.com(N)
e. Batu bata  AT : 760/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
f.  Batu bata grobogan      : 600/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
g. Bata Jogja : 720/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
h. Bata Ringan AAC         : 720/m3 (10,8) truk kecil bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
i. Bata Ringan AAC  : 680/m3 (47,52)tronton bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
j.  Mortar perekat : 75.000/sak bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
k. Batako                            : 3100/pcs(N)
m. buis beton besar           :73.000/pcs(N)


keterangan
N =Normal
+ =Naik
- = Turun

Harga tersebut franco Sleman utara ,untuk sleman selatan dan kota jogja ada penyesuaian harga

Selasa, 24 September 2019

Truk Membawa Tanah Urug Memicu Tabrakan Beruntun di tol Cileunyi




Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan telah melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan di Tol Cipularang yang menyebabkan delapan orang meninggal. Hasil investigasi menyebutkan penyebab kecelakaan karena truk kelebihan muatan hingga 300 persen.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, terdapat penambahan tinggi pada bak truk sehingga kapasitas angkut bertambah dari semestinya. Akibatnya, kelebihan muatan tanah truk itu mencapai 300 persen, dari yang seharusnya 12 ton menjadi 37 ton.

"Kemudian over loading-nya, ini kan antara operator truk dengan pemilik barang itu pesanannya. Satu mobil itu kelebihan logistiknya 300 persen dari muatannya," ujar Budi di Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (4/9).
Kecelakaan sebelumnya diduga bermula ketika sebuah truk mendadak terguling dan menutup badan jalan di Tol Cipularang kilometer 91 pada Senin (2/9) hingga menyebabkan tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan.

Menurut Budi, kecelakaan itu dipicu rem blong karena kelebihan muatan.
Awalnya, terdapat truk lain yang akan menyalip truk di depannya. Namun truk itu akhirnya ikut mengerem mendadak hingga sama-sama terguling. Kedua truk itu disebut Budi berasal dari perusahaan yang sama yakni Hino.

"Tadi malam saya diskusi dengan teknisi dari Hino. Kalau mobil Hino, dinaiki dengan muatan seperti itu memang alat kerja remnya itu enggak maksimal, panas. Suatu saat panas itu bisa loss, enggak terkendali," katanya.

Budi menuturkan, truk yang kelebihan muatan tetap bisa dioperasikan. Hanya saja, risiko yang dihadapi sangat besar.

"Nah yang (truk) di belakang itu, mungkin begitu yang (truk) depan bermasalah remnya, akhirnya guling. Dua-duanya bermasalah menyangkut masalah remnya dan kelebihan muatan jadi nabrak semua di depan," ucap Budi.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun yang terjadi di kilometer 91 Tol Cipularang melibatkan 21 kendaraan dari berbagai jenis pada Senin (2/9). Diduga, kecelakaan diakibatkan oleh truk yang terguling, sehingga kendaraan lain di jalur yang sama terkejut dan berhenti secara tiba-tiba. Delapan orang meninggal dunia dan 28 luka-luka.

Sebelumnya empat dari delapan korban meninggal dunia telah teridentifikasi yakni Dedi Hidayat (45) warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Iwan (35) warga Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, Endi Budianto serta Hendra Cahya (64) warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kamis, 05 September 2019

Warga 3 Dukuh di Kulonprogo Protes Penambangan Pasir di Sungai Progo



KULONPROGO, iNews.id - Ratusan warga dari tiga dukuh di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulonprogo menggeruduk balai desa, Senin (2/9/2019).

Mereka menuntut agar penambangan pasir menggunakan mesin sedot di sepanjang aliran Sungai Progo dihentikan karena merugikan masyarakat dan berpotensi menimbulkan bencana.

Massa mendatangi kantor balai desa dengan menggunakan puluhan sepeda motor dan mobil. Sambil kaus berseragam bertuliskan "Warga Banaran Tolak Sedot Pasir Illegal" mereka berorasi menolak aktivitas penambangan pasir.

Koordinator aksi, Agung Budi Prastawa mengatakan, aktivitas penambangan pasir dengan mesin sedot di Sungai Progo sudah berlangsung sejak 2019 lalu.

Warga tidak banyak mendapatkan keuntungan dan cenderung menanggung dampak negatif yang ditimbulkan.

Mulai dari kerusakan jalan, hingga sumur-sumur warga yang mengering hingga mampetnya saluran irigasi. “Sumur warga di dekat lokasi penambangan semuanya kering," katanya
Dampak penambangan juga menjadikan saluran irigasi menjadi mampet. Lahan pertanian kini menjadi kering dan tidak ada pasokan air.

Warga juga resah dengan adanya perubahan arah aliran di DAS Sungai Progo yang bergerak ke arah barat. Dikhawatirkan, ketika nanti ada banjir besar, justru akan menggerus lahan pekarangan. 

"Teknik dengan main sedot akan menimbulkan rongga yang bisa menjadikan lahan akan ambles," ucapnya.

Warga, kata dia, meminta pemerintah desa segera turun tangan menghentikan aktivitas penambangan pasir tersebut. Warga memberikan tenggang waktu satu bulan untuk beritndak. Jika tidak ada respons warga akan menggelar aksi yang lebih besar.

Menanggapi tuntutan warga, Kepala Desa Banaran Haryanta mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan aktivitas penambangan. Yang berhak adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak (BBWSO).

Meski begitu aspirasi dari masyarakat akan diteruskan kepada yang berwenang. “Kami siap mendukung dengan cara yang konstruktif, saya siap dampingi warga ke sana (BBWSO),” kata Haryanta.

Karena itu, dia meminta warga bersatu dan mendukung langkah penolakan mesin sedot, dengan mengumpulkan KTP. Setelah dokumennya lengkap, akan didampingi menyampaikan aspiraai ke BBWSO.

Kades mengaku tidak tahu persis berapa penambang yang menggunakan sistem sedot pasir. Tidak ada penambang yang melaporkan sistem penambangan mereka ke desa. “Kami (desa) hanya mendapatkan tembusan terkait perizinan,” ucapnya.

Harga Material alam Per September 2019

Harga Material alam Per September 2019

a. Pasir Merapi                 : 190,000/m3(1,000,000/rit) pasirjogja.blogspot.com(N)
b. Batu belah    : 190,000/m3(1,000,000/rit) pasirjogja.blogspot.com(N)
c. Urug sirtu : 650.000/rit pasirjogja.blogspot.com(N)
d. Split : 200.000/m3 pasirjogja.blogspot.com(N)
e. Batu bata  AT : 760/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(+)
f.  Batu bata grobogan      : 600/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
g. Bata Jogja : 720/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com(N)
h. Bata Ringan AAC         : 720/m3 (10,8) truk kecil bataringanhebeljogja.blogspot.com(+)
i. Bata Ringan AAC  : 680/m3 (47,52)tronton bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
j.  Mortar perekat : 75.000/sak bataringanhebeljogja.blogspot.com(N)
k. Batako                            : 3100/pcs(N)
m. buis beton besar           :73.000/pcs(N)


keterangan
N =Normal
+ =Naik
- = Turun

Harga tersebut franco Sleman utara ,untuk sleman selatan dan kota jogja ada penyesuaian harga

Seorang penambang di lereng Merapi tewas tertimpa longsoran batu



RADAR JOGJA – Kecelakaan tambang manual kembali terjadi di Sleman, Minggu (1/9). Lokasinya berada di aliran Sungai Boyong, Dusun Kalireso, Candibinangun, Pakem. Kejadian ini menewaskan seorang penambang akibat tertimpa longsoran batu besar.
Korban bernama Jumarno, 60, warga asli Temanggung yang sudah lama menetap di Kalireso. Korban ditemukan pertama oleh Samidi sekitar pukul 10.00. Berdasarkan pengakuan saksi yang diterima Kapolsek Pakem Kompol Haryanta,  saat itu saksi hendak mencari pasir.
Sesampai di lokasi, saksi melihat ada longsoran tebing baru. Suasana lokasi tambang juga sepi. Saksi lantas mencari rekannya yang biasa menambang di sana. Tak berselang lama, dia melihat rekannya sudah berada di bawah batu besar yang diperkirakan dari longsoran tebing setinggi empat meter. “Saat ditemukan korban tertimpa batu besar dan hanya terlihat sedikit saja,” ujar Haryanta.
Proses evakuasi memakan waktu cukup lama. Hampir dua jam untuk bisa mengeluarkan korban dari tindihan batu. Sebab, batu yang menimpa korban berukuran besar dan harus dipecah agar korban bisa keluar. “Dua jam kami lakukan evakuasi dengan memecah batu dibantu BPBD, Basarnas, TNI, SAR Linmas. Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara,” jelasnya.
Kapolsek  ini menduga peristiwa itu terjadi sebelum pukul 10.00. Sebab, biasanya para penambang pasir manual berangkat menambang dari pukul 06.00 hingga tengah hari. Hanya saja, saat itu korban menambang hanya seorang diri. Biasanya ada beberapa penambang yang ikut.
Cara menambang, lanjutnya, juga sangat berbahaya. Ini karena para penambang manual menambang di pinggiran tebing. Oleh karenanya, risiko longsor menjadi sangat tinggi. Di sepanjang aliran Sungai Boyong  selain di lokasi laka, juga ada penambang pasir dan batu di sisi selatan. “Memang ada (penambang), tapi tidak banyak,” beber Haryata.
Perwira menengah ini mengimbau kepada masyarakat agar tidak menambang pasir secara serampangan. Sebab, pada beberapa sisi tebing ada bekas longsoran. Bekas itu masih nampak pada tebing sisi timur. Pada tebing itu kontur tanah banyak yang labil. “Tanahnya udah gembur. Tebing itu sudah bahaya,” tegasnya.
Ke depan, lanjutnya, Polsek akan mengintensifkan patroli di lokasi tambang. Selain itu juga akan ada pelarangan penambang di daerah tersebut. “Ini berbahaya, jadi nanti akan kami larang,” tandasnya.
Dari pantauan Radar Jogja, baik tebing sisi kiri maupun kanan semua telah ditambang. Cara menambang juga terkesan serampangan. Para penambang mengeruk bagian bawah tebing untuk mendapatkan pasir. Bekas galian itu membuat semacam gua di bagian bawah tebing. Di dalamnya terisi air serta ada aliran air yang jika aliran air itu deras, bukan tidak mungkin ada longsor susulan.
Kejadian kecelakaan tambang di Sungai Boyong ternyata bukan kali ini terjadi. Menurut keterangan warga sekitar yang namanya enggan dikorankan, sebelumnya juga pernah terjadi kejadian serupa. “Dulu pernah ada, tapi sudah lama, kalau kejadian ini kali kedua,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, para penambang di daerah tersebut kebanyakan warga dari luar daerah. Semuanya menambang dengan alat sederhana. “Kalau warga sini tidak ada yang mau menambang,”  bebernya. (har/laz)

Penambang di Lereng Merapi Tewas Tertimpa Batu


Sleman: Seorang penambang manual di aliran Sungai Boyong, lereng Gunung Merapi, Dusun Kalireso, Desa Candibinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tewas akibat tertimpa longsoran batu besar, Minggu, 1 September 2019. Korban bernama Jumarno, 60, warga asli Temanggung, yang lama menetap di Kalireso, Candibinangun.
 
"Korban pertama kali, ditemukan Samidi sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kapolsek Pakem Kompol Haryanta, melansir Antara.
 
Dia menerangkan dari penuturan saksi saat itu sedang mencari pasir di lokasi longsor. Namun ketika di lokasi saksi melihat ada longsoran tebing baru. Tidak berselang lama, saksi melihat rekannya sudah berada di bawah batu besar yang diduga berasal dari longsoran tebing setinggi empat meter.


"Saat ditemukan, korban dalam kondisi tertimpa batu besar dan hanya terlihat sedikit saja," ucapnya.
 
Ia mengatakan proses evakuasi memakan waktu dua jam untuk mengeluarkan korban. Karena batu yang menimpa korban berukuran besar dan harus dipecah.
 
"Selama dua jam kami melakukan evakuasi dengan memecah batu dibantu BPBD, Basarnas, TNI, SAR Linmas. Korban yang sudah meninggal dunia kemudian kami bawa ke RS Bhayangkara," tuturnya.
 
Haryanta menduga longsor terjadi sebelum pukul 10.00 WIB. Para penambang pasir manual biasanya berangkat menambang pukul 06.00 WIB hingga tengah hari.
 
"Hanya saja, saat itu korban saat menambang seorang diri. Padahal biasanya ada beberapa penambang yang ikut," ujarnya.
 
Ia menuturkan cara menambang manual yang dilakukan juga sangat berbahaya. Para penambang manual menambang di pinggiran tebing sehingga risiko longsor menjadi sangat tinggi.
 
"Di sepanjang aliran Sungai Boyong ini selain di lokasi laka, juga ada penambang pasir dan batu di sisi selatan," ungkapnya.
 
Haryanta menegaskan bakal melarang penambangan manual, lantaran kontur tanag labil dan sudah gembur. Selain itu di beberapa sisi tebing terdapat bekas longsoran.
 
"Bekas itu masih nampak pada tebing sisi timur. Pada tebing tersebut kontur tanah didominasi oleh tanah yang labil. Tanahnya sudah gembur. Tebing itu sudah bahaya," jelasnya.


Kamis, 15 Agustus 2019

Harga Pasir di Jogja Diputuskan Naik

Harianjogja.com, SLEMAN--Harga tambang pasir galian C per rit mulai tahun ini mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut didasarkan pada Keputusan Gubernur DIY No.11/KEP/2018 yang berlaku efektif per 1 Februari tahun ini.
Kenaikan harga pasir tersebut sempat dipertanyakan puluhan sopir truk pengangkut galian C di wilayah lereng Merapi. Jumat (2/2/2018) subuh, puluhan sopir truk menggelar aksi dengan memarkir truk di sepanjang jalan Dusun Batur, Kepuharjo, Cangkringan menuju Kali Gendol. "Ada sekitar 25 truk yang diparkir," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Jumat (2/2/2018).
Selain mempertanyakan kenaikan harga, para sopir juga meminta agar ada kesamaan harga antara yang dinaikan oleh perusahaan dengan yang ditambang oleh warga. Sebab menurut mereka, harga masing-masing berbeda. Di dusun Jambu satu rit pasir dihargai Rp750.000 per rit sementara di lokasi lain Rp700.000 per rit.
Pemdes, kata Heri, menfasilitasi pertemuan dengan para sopir truk karena dinilai ada kesalahpahaman. Menurut Heri,  kenaikan harga pasir galian C sudah ditetapkan oleh Gubernur DIY. "Sesuai Kepgub No.11/KEP/2018 di mana aturan tersebut berlaku per 1 Februari 2018. Setelah saya beri pemahaman, kalau ini bukan aturan Perdes baru mereka memahami," kata Heri.
Berdasarkan aturan baru tersebut, lanjut dia, harga satu rit pasir naik dari sebelumnya Rp750.000 (plus pajak) menjadi Rp800.000 (plus pajak). "Kenaikan pajaknya sekitar Rp70.000. Itu masih kalah jauh dibandingkan kenaikan di Klaten Rp125.000," jelasnya.
Ketua Koperasi Penambangan Pasir Petruk, Sutopo mengakui adanya kenaikan harga pasir tersebut. Pihaknya tidak mempermasahkan kenaikan tarif sesuai ketentuan Keputusan Gubernur itu. Toh, sebagian dari pajak yang dibayarkan juga untuk memperbaiki jalan yang rusak. "Ketentuan baru itu tidak memberatkan. Kenaikan hanya Rp50.000 selain untuk kenaikan pajak sisanya di alokasikan untuk perawatan jalan. Ini sudah disepakati dengan para sopir truk," ujarnya.

Batu Split, Jenis Ukuran dan Fungsinya





Batu split adalah salah satu jenis batu matreal bangunan yang diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu yang berukuran besar menjadi ukuran kecil-kecil. Batu Split juga sering disebut dengan nama batu belah, karena disesuaikan dengan proses mendapatkannya yaitu dengan cara membelah batu.
Secara umum fungsi utama batu split adalan sebagai bahan campuran utama untuk pembuatan beton cor. Selaian batu split, bahan pembuatan beton cor adalah pasir dan semen. Proses pembuatan beton cor ini adalah dengan mencampur batu split, pasir dan semen dengan menggunakan media air. Setelah tercampur maka adonan ini dicetak sesuai dengan peruntukannya. Namun demikian setelah melihat jenis ukuran batu split, ternyata fungsinya tidak hanya sebagai bahan campuran beton cor saja tetapi juga berfungsi untuk keperluan yang lain.
Untuk mendapatkan batu split, bongkahan batu yang diperoleh dari hasil penambangan akan dibelah dengan mensin penghancur (crusher machine). Bongkahan batu yang dihancurkan tersebut akan menghasilkan batu split berbagai macam ukuran. Batu yang sudah dihancurkan (crushed) tersebut kemudian akan dikelompokkan dan disortir berdasarkan ukurannya.
Berikut kami sampaikan jenis ukuran Batu split dan fungsinya. Jenis-jenis ukuran batu split yang umum diperjualbelikan di pasaran :
  1. Batu Split Ukuran 0 – 5 mm (mili meter). Jenis ini sering disebut juga dengan istilah Abu Batu. Ukuran ini merupakan jenis ukuran yang paling lembut, ukuran partikelnya menyerupai pasir lembut. Batu split jenis ukuran ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan atau dapat digunakan sebagai pengganti pasir. Material batu split ukuran ini merupakan bahan utama untuk pembuatan gorong-gorong dan batako press.
  2. Batu Split Ukuran 5 – 10 mm (mili meter) atau disebut juga dengan batu split ukuran 3/8 cm (centi meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan kelas 1. Batu splitjenis ukuran ini akan dicampur dengan aspal menjadi Aspal Mixed Plant atau secara umum disebut dengan aspal hot mixed.
  3. Batu Split Ukuran 10 – 20 mm (mili meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk bahan  pengecoran segala macam konstruksi, mulai dari konstuksi ringan sampai konstruksi berat. Bangunan-bangunan yang menggunakan beton cor dari bahan batu split ukuran ini antara lain Jalan Tol, Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta Api, Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan dan sebagainya.
  4. Batu Split Ukuran 20 – 30 mm (mili meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran lantai dan pengecoran atau pembetonan horizontal yang lain.
  5. Batu Split Ukuran 30 – 50 mm (mili meter). Material batu split jenis ini biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum menggunakan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup atau pemberat pipa didasar laut, beton cor pemecah ombak dan lain-lain.
  6. Batu Split Jenis Agregat A. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis sirtuBatu split jenis Agregat A ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat A ini pada umumnya digunakan sebagai bahan pengecoran dinding, pembuatan dinding dan campuran bahan beton cor.
  7. Batu Split Jenis Agregat B. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis sirtuBatu split jenis Agregat B ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Bahan Tanah merupakan pembeda komposisi dengan batu split jenis Agregat A. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat B ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan awal pengerasan jalan dengan tujuan untuk meratakan dan mengikat lapisan batu split yang digelar pada lapisan di atasnya.
  8. Batu Split Jenis Agregat C. Campuran matreal batu split ini sering disebut batu asalanBatu split jenis Agregat C ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split apa saja dan dengan komposisi yang tidak beraturan. Batu split jenis Agregat C ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan untuk pengurukan lahan, reklamasi dan lain-lain.
  9. Batu Gajah. Batu jenis inisering disebut dengan boulder elephant stoneBatu gajah merupakan salah satu jenis batu split yang mempunyai ikuran paling besar dibandingkan dengan jenis batu split yang lain. Batu gajah berfungsi untuk menimbun lahan atau lokasi yang berdekatan dengan pantai. Batu gajah ini biasanya digunakan untuk membuat bahan beton pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga kecil atau yang paling umum digunakan untuk bahan pondasi bangunan.