YOGYAKARTA - Rencana pembangunan bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA), di Temon, Kulonprogo, Yogyakarta mulai membawa dampak di beberapa sektor lainnya. Salah satunya adalah meningkatnya harga pasir di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) DIY, Indro Kumoro mengatakan, saat ini harga pasir di pasaran DIY mencapai lebih dari Rp1 juta. Menurut dia, harga tersebut diprediksi mengalami kenaikan tajam lantaran adanya mega proyek NYIA yang dinilai akan menyedot bahan galian jenis C ini.
"Kami perkirakan setelah ground breaking yang dilaksanakan akhir bulan November 2016 ini akan membuat harga pasir mengalami kenaikan. Harga saat ini yang dari Sungai Progo mencapai Rp1,2 juta dan Merapi bisa Rp1,4-Rp1,5 juta per rit," kata dia, seperti dikutip dariKRjogja,
Kenaikan tersebut diprediksi terjadi lantaran NYIA membutuhkan banyak pasir untuk pembangunan infrastruktur yang ada di seluruh kawasan bandara.
"Pasir kan salah satu kebutuhan vital dalam pembangunan infrastruktur jadi memang harus diperhitungkan betul kebutuhan dan ketersediaannya di wilayah DIY," lanjutnya.
Saat ini, ada tiga tambang pasir resmi yang beroperasi di wilayah Provinsi DIY. Dinas PUP ESDM DIY mencatat, paling tidak ada 16 perusahaan tambang yang masih menunggu proses perizinan berikutnya di Gerai maupun di Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak.
dikutip dari okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar