Sabtu, 23 Februari 2019

Pelaku Usaha Tambang Minta Dilibatkan Pembangunan bandara jogja

KULONPROGO - Puluhan pelaku usaha tambang galian C mendatangi Pemkab Kulonprogo untuk meminta pelibatan dalam proses pembangunan bandara New Yogyakarta Internatoional Airport (NYIA), Selasa (7/11).
Mereka juga meminta agar potensi lokal Kulonprogo diprioritaskan dalam proses pembangunan bandara, baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam.
Puluhan pelaku usaha tambang yang tergabung dalam Gerbang Bintang Selatan tersebut menggelar orasi di depan Kantor Bupati. Beberapa orang perwakilan kemudian dipersilakan masuk beraudiensi dengan Bupati di Ruang Rapat Bupati sekaligus bertemu dengan Anggota Komisi V DPR RI, Idham Samawi, yang sedang melakukan kunjungan reses.
Salah satu perwakilan Gerbang Bintang Selatan, Yusron Martofa mengatakan, Gerbang Bintang Selatan merupakan perkumpulan para penambang yang mengajukan Izin Usaha Pertambangan (IUP) sesuai ketentuan, agar bisa berpartisipasi dalam pembangunan bandara.
“Namun kenyataannya kami menghadapi kendala yang luar biasa. IUPyang kami ajukan ke Pemda DIYbelum juga turun,” katanya. Dalam proses pembangunan bandara saat ini, seperti land clearing atau pembersihan lahan dan pekerjaan lain di lapangan, pihaknya belum dilibatkan secara maksimal.
Bahkan material urugan untuk pembangunan bandara saat ini didatangkan dari Purworejo. “Keterlibatan masyarakat, untuk memaksimalkan potensi lokal dalam pembangunan bandara baik SDA maupun SDM kami harapkan bisa diimplementasikan ke lapangan,” katanya.
Perwakilan lain, Toni Hari Prasetya berharap pengambilan material urug dari Purworejo untuk penyiapan lahan bandara tersebut dihentikan. Karena secara legalitas tambang di sana juga belum berizin. Selama ini dalam sehari pengambilan material urug dari Purworejo menggunakan 80 armada truk berkapasitas 24 kubik.
32 Pengajuan
Menurutnya, dari Gerbang Bintang Selatan ada 32 pengajuan IUP di wilayah Kecamatan Kokap dan Temon, namun yang rencananya akan turun izin baru sekitar enam.
Pihaknya berencana mendatangi Gerai Pelayanan Dinas PU dan ESDM DIY untuk menanyakan IUPyang mereka ajukan. “Yang jelas kami akan ke ESDM DIY untuk menindaklanjuti belum keluarnya IUP Kulonprogo,” imbuh Koordinator Gerbang Bintang Selatan, Nasib Wardoyo.
Menanggapi hal itu, Idham Samawi menyatakan, persoalan pengadaan tanah urug sudah disampaikan kepada pihak PT Angkasa Pura I dan PT Pembangunan Perumahan (PP). “Jangan sampai warga Kulonprogo jadi penonton,” katanya. Hal senada disampaikan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo. Pihaknya akan membantu mendorong percepatan proses izin IUP di Pemda DIY.
Terkaiat persoalan tanah urug yang didatangkan dari Purworejo, menurut Hasto, hal itu perlu dibicarakan bersama. Terutama terkait kebutuhan, berapa yang bisa dipenuhi dari Kulonprogo, dan waktunya cukup atau tidak.
Sementara itu Project Secretary Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Didik Tjatur mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT PP agar memberdayakan potensi lokal termasuk untuk tanah urug.

www.suaramerdeka.com

Harga Material alam Per Maret 2019

a. Pasir Merapi                 : 200,000/m3(1,100,000/rit) pasirjogja.blogspot.com
b. Batu belah   : 200,000/m3(1,100,000/rit) pasirjogja.blogspot.com
c. Urug sirtu : 650.000/rit pasirjogja.blogspot.com
d. Split : 200.000/m3 pasirjogja.blogspot.com
e. Batu bata AT : 750/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com
f. Batu bata grobogan       : 600/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com
g. Bata Jogja : 720/pcs jualbatubatamurah.blogspot.com
h. Bata Ringan AAC        : 770/m3 (10,8) truk kecil bataringanhebeljogja.blogspot.com
i. Bata Ringan AAC : 725/m3 (47,52)tronton bataringanhebeljogja.blogspot.com
j. Mortar perekat : 75.000/sak bataringanhebeljogja.blogspot.com
k. Batako                         : 3000/pcs
m. buis beton besar            :73.000/pcs



Harga tersebut franco jogja utara , untuk jogja selatan harga menyesuaikan
khusus bata ringan bongkar sendiri

Minggu, 17 Februari 2019

KAJIAN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON TERHADAP JENIS PASIR DI YOGYAKARTA

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi bangunan yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar, dan air. untuk mengetahui dan mempelajari perilaku bahan-bahan penyusun beton, kita memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. kualitas agregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, karena agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Penelitian ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan rencana 19 MPa yang merupakan campuran air, semen, agregat kasar dan agregat halus. Agregat halus yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Sungai Progo,mMerapi, Pantai Depok, dan Kulon Progo. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tingginya 30 cm dengan uji kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa pasir Merapi, pasir Pantai Depok, dan pasir Besi memiliki nilai kuat tekan rata-rata yang tinggi dan melebihi kuat tekan yang direncanakan yakni sebesar 19 MPa sedangkan pasir Progo memiliki nilai kuat tekan yang rendah dan tidak sesuai dengan kuat tekan rencana. Adapun nilai kuat tekan beton rata-rata yang tertinggi terdapat pada beton menggunakan campuran pasir Pantai Depok dengan nilai kuat tekan sebesar 26,99 MPa, diikuti dengan pasir Besi sebesar 23,89 MPa, kemudian pasir Merapi sebesar 20,54 MPa, dan yang terakhir pasir Progo sebesar 18,07 MPa

diambil dari thesis mahasiswa UMY 
berikut link selengkapnya :


http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7146?show=full

Mengenal Jenis-jenis Campuran Pasir dalam Adukan Bahan Bangunan Semen

Dalam dunia konstruksi, kita mengenal istilah campuran pasir dalam adukan material bangunan semen. Adukan ini terdiri dari komposisi bahan bangunan semen, pasir, dan split (batu kerikil), tergantung dengan fungsi adukan tersebut. Karena fungsi yang berbeda-beda, maka komposisi campuran pasir dalam adukan tentunya berbeda pula. Berikut panduannya.
1. Campuran pasir dengan bahan bangunan semen untuk pasangan bata
Campuran adukan bahan bangunan semen jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu:
Campuran 1 : 4, untuk pemasangan dinding bata yang tertutup tanah, atau bak air agar tidak rembes.
Campuran 1 : 6, untuk pemasangan dinding bata yang di atas tanah.

2. Campuran pasir dengan bahan bangunan semen untuk plesteran dinding
Untuk plesteran dinding, biasanya ada dua macam campuran, yaitu:
Plesteran dinding dengan campuran pasir dan bahan bangunan semen 4 : 1, untuk memplester dinding bata yang berada didalam tanah.
Plesteran dinding dengan campuran pasir  dan bahan bangunan semen 6 : 1, untuk memplester dinding bata yang berada diatas tanah.

3. Campuran pasir dengan bahan bangunan semen dan batu split untuk beton.
Campuran untuk beton umumnya yang digunakan adalah 1 : 2 : 3 (semen : pasir : batu split). Akan tetapi untuk bangunan yang membutuhkan struktur khusus, maka campuran betonnya 1 : 1,5 : 2,5 (semen : pasir : batu split).
Apabila campuran pasir dengan bahan bangunan semen tidak sesuai, misalnya untuk pasangan bata trasraam (bata yang di dalam tanah) campurannya dirubah menjadi 5 atau 6 : 1, maka air dari dalam tanah akan meresap ke dalam dinding, sehingga permukaan dinding akan terlihat basah/lembab.
Jadi, untuk pekerjaan yang menggunakan plesteran, agar diperhatikan campuran pasir dengan bahan bangunan semennya. Komposisi campuran juga harus disesuaikan dengan fungsi dan jenis pekerjaannya.


www.sementigaroda.com

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Pasangan Bata

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Pasangan Bata

Meskipun anda tidak bekerja di bidang pembangunan, namun pengetahuan dasar mengenai perhitungan semen dan pasir ini penting untuk anda miliki. Dengan mengetahui cara perhitungan kebutuhan semen dan pasir, maka anda bisa iku andil dalam penentuan jumlah material bangunan yang dibutuhkan. Anda juga bisa mengatur anggaran pembangunan agar tidak terlalu boros.
Nah, pada ulasan kali ini kita akan mengulas mengenai cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan bata atau tepatnya pasangan ½ bata. Simak ulasannya berikut ini:
  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 3 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 14,37 kg dan pasir (PP) 0,04 m3. Jika ukurang panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:
Luas dinding 11×4= 44 m2
Volume PC: 14,37 x 44 = 632.28 kg maka 632.28 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 15.8 sak semen
Volume PP: 0,04 x 44 = 1.76 m3 pasir
  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 4 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 11.5 kg dan pasir (PP) 0,043 m3. Jika ukurang panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:
Luas dinding 11×4= 44 m2
Volume PC: 11,5 x 44 = 506 kg maka 506 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 12.65 sak semen
Volume PP: 0,043 x 44 = 1.89 m3 pasir
  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 5 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 9.68 kg dan pasir (PP) 0,045 m3. Jika ukuran panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:
Luas dinding 11×4= 44 m2
Volume PC: 9.68 x 44 = 425.92 kg maka 425.92 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 10.64 sak semen
Volume PP: 0,045 x 44 = 1.98 m3 pasir
  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 6 PP 

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 8.32 kg dan pasir (PP) 0,049 m3. Jika ukuran panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:
Luas dinding 11×4= 44 m2
Volume PC: 8.32 x 44 = 366.08 kg maka 366.08 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 9.15 sak semen
Volume PP: 0,049 x 44 = 2.15 m3 pasir
  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 8 PP 

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 6.5 kg dan pasir (PP) 0,05 m3. Jika ukuran panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:
Luas dinding 11×4= 44 m2
Volume PC: 6.5 x 44 = 286 kg maka 286 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 7.15 sak semen
Volume PP: 0,05 x 44 = 2.2 m3 pasir
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda.



diambil dari anekabangunan.com

CARA MEMBUAT DAN LANGKAH KERJA PEMASANGAN PONDASI BATU KALI


A.    PENDAHULUAN

Tujuan Umum:  
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui carapemasangan pondasi          batu kali pada pekerjaan suatu proyek dan mampu mengarahkan kepada mahasiswa          untuk pemasangan pondasi batu kali yang benar.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam      proses pemasangan pondasi batu kali dan mampu menganalisa alat dan bahan                 tersebut sesuai dengan fungsinya.
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa tentang perbandingan bahan   campuran pasir            dan  semen yang benar.

Tujuan Khusus  : 
1.  Mahasiswa dapat membuat pasangan batu kali dengan benar.
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.
3. Mahasiswa dapat membuat perbandingan campuran bahan dengan benar.

B.  BAHAN
    1.  Pasir           : sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran.
    2.  Semen        : sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran.
    3.  Air               : sebagai bahan pengikat hindrolis semen dan pasir.
    4. Batu kali       : sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.

C.  ALAT
1.   Gerobak                  : digunakan sebagai alat pengangkut bahan-bahan.
2.   Sekrop                     : digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir.
3.   Ayakan                    : digunakan sebagai alat untuk mengayak pasir.
4.   Cetok                      : digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.
5.   Pengaduk molen     : digunakan sebagai alat untuk mengaduk campur semen dan pasir.
6.   Bowplank               : digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah.
7.   Benang                   : sebagai alat untuk  pelurus kadataran sederhana.
8.   Timba                     : sebagai tempat adonan.


D.    KESELAMATAN KERJA
1.    Pakai pakaian dan atribut agar aman dalam melakukan pekerjaan.
2.    Gunakan helm proyek (safety helm).
3.    Hindari Bergurau dalam bekerja.
4.    Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.


E.    LANGKAH KERJA PEMASANGAN PONDASI BATU KALI

1.    Ukur tanah yang akan di pasang pondasi, kemudian pasanglah bowplang untuk                    menggetahui ketinggian muka tanah setelah itu pasang benang agar pondasi bisa                tegak    dan lurus.
2.    Gali tanah yang akan di buat pondasi dengan kedalaman sekitar setengah meter                  karena pondasi tersebut dibuat untuk pagar tembok yang mempunyai ketinggian 3                meter saja.
3.   Landasan tanah tersebut diberi anstamping dengan ketinggian sekitar 20cm, dengan            posisi batu tegak.
4.    Pasir dan semen di campur dengan menggunakan perbandingan 1:5 kemudian                    campur  dengan air secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat pengaduk         molen.
5.    Susun batu kali tersebut diatas anstamping setinggi 80cm.
6.    Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangkan campuran tersebut ke dalam batu        kali yang tersusun tadi sambil di padatkan dengan menggunakan tongkat besi agar               campuran tersebut memadati lobang-lobang yang berada di podasi batu kali tersebut.
7.   Setelah itu tunggu pasangan batu kali tersebut hingga mengeras dan siap untuk di beri        beban di atasnya.

F.    KELEMAHAN DARI BAHAN BANGUNAN DAN PENGECEKAN PEMASANGAN PONDASI BATU KALI.

Kelemahan dari bahan bangunan yang di gunakan untuk pemasangan pondasi batu kali menurut teori dan pendapat saya tidak ada kelemahan di dalam penggunaan bahan bangunan di karenakan semua bahan bangunan yang di gunakan di proyek semuanya sama dengan teori yang ada di dalam perkuliahan.
Pengecekan yang saya lakukan secara fisik yaitu dengan cara sedikit menggoyang-ngoyangkan pondasi  untuk mengetahui kokoh atau tidaknya pasangan pondasi batu kali tersebut

G.    KESIMPULAN DARI HASIL PENGAMATAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan yaitu semua bahan banguanan yang di gunakan untuk memasang pondasi batu kali semuanya sama dengan teori, tetapi yang membedakan yaitu perbandingan campuran yang digunakan tidak sama dengan teori.
Dengan perbedaan campuran yang di gunakan untuk pasangan tersebut secara kekuatan fisik tidak jauh beda dengan pasangan pondasi batu kali yang menggunakan campuran secara teori.



http://sipilfull.blogspot.com

Pasir dan Abu Vulkanik Bernilai Ekonomi


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasir yang terkandung dalam material vulkanik yang dimuntahkan gunung api, termasuk Gunung Merapi, merupakan pasir kualitas terbaik untuk bahan bangunan. Adapun debu gunung berapi sangat baik digunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosen Vulkanologi yang juga Kepala Pusat Studi Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, saat dihubungi dari Jakarta pada Minggu (7/11/2010) mengatakan, fungsi pasir gunung api sebenarnya sama dengan pasir biasa. Namun, kandungan silika (SiO) yang tinggi membuat kualitasnya menjadi sangat baik. Pasir gunung api baik digunakan untuk penjernih air. Pola silika yang berujung runcing membuat kemampuan pasir menyerap partikel tidak diinginkan jauh lebih baik ketimbang pasir biasa. Meski demikian, penggunaan pasir gunung api sebagai penjernih air tetap membutuhkan bahan lain, seperti zeolit dan arang kayu. "Dalam penjernih air, fungsi pasir gunung api hanya menggantikan fungsi pasir biasa," katanya. Pasir gunung api juga sangat baik digunakan untuk bahan beton. Ujung silika yang runcing membentuk partikel yang memiliki sudut. Pola partikel bersudut itulah yang membuat ikatan pasir gunung api dengan semen menjadi lebih kuat. Pasir biasa memiliki ujung bulat sehingga kekuatan ikatannya dengan bahan pembuat beton lainnya lebih lemah. Dosen Panas Bumi dan Gunung Api Institut Teknologi Bandung, Asnawir Nasution, mengatakan, selain silika, pasir gunung api juga memiliki kandungan besi (FeO). Kandungan besi pasir gunung api sangat baik karena belum mengalami pelapukan sehingga baik untuk campuran bahan bangunan. "Pasir gunung api juga memiliki kandungan lempung yang sangat sedikit. Selain membuat beton semakin kuat, sedikitnya lempung juga akan meningkatkan daya tahan beton dan membuat tingkat kekeroposan beton lebih rendah," ucapnya. Di Jawa Tengah, pasir Gunung Merapi menjadi incaran, sedangkan di Jawa Barat pasir Gunung Galunggung menjadi primadona. Menurut Asnawir, harga pasir Gunung Galunggung bisa mencapai Rp 900.000 per truk, sedangkan pasir biasa yang didatangkan dari Garut hanya dihargai Rp 500.000 per truk. Unsur hara Eko mengatakan, material vulkanik yang dapat dimanfaatkan untuk bangunan hanya yang berupa pasir atau kerikil. Material berukuran besar itu hanya terdapat di sekitar letusan gunung api. Jika mencermati letusan Gunung Merapi saat ini, pasir yang dapat dipergunakan diperkirakan hanya yang berada dalam radius 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Material debu hanya dapat dimanfaatkan untuk memperkaya unsur hara dalam tanah. Kandungan unsur hara material gunung api dapat digunakan untuk menetralisasi "kecapaian" tanah yang selama ini banyak diberi pupuk anorganik. Menurut Asnawir, fungsi debu gunung api sebagai pupuk sangat ditentukan oleh ketebalan dan lokasinya. Debu gunung yang tebal belum dapat digunakan langsung karena masih panas dan kandungan gasnya tinggi. Dalam kasus Gunung Galunggung, lingkungan gunung yang hancur akibat debu hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk berubah menjadi hijau kembali. "Debu yang mencapai daerah jauh, seperti debu Merapi di Bandung, tetap sulit dimanfaatkan. Debu yang tipis akan mudah terbawa air hujan dan angin sehingga sulit untuk dimanfaatkan," tuturnya. Membersihkan Menurut Eko, dari kasus letusan Gunung Kelud, masyarakat di sekitar gunung memiliki dua sapu panjang yang dapat digunakan untuk membersihkan pasir dan debu vulkanik di rumah mereka. Sapu pertama yang dicelupkan ke air difungsikan untuk membasahi pasir agar mudah ditarik ke bawah. Adapun sapu kedua yang dilengkapi penampung debu digunakan untuk menarik material lembab yang berada di atas genteng. Material di atas genteng jangan disiram dengan air karena justru akan menambah berat material sisa gunung api. Karena beban bertambah, kondisi itu bisa memicu ambruknya rumah. "Teknik melembabkan material di atas genteng dan penggunaan sapu panjang ini bisa diterapkan dalam kasus di Merapi," katanya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasir dan Abu Vulkanik Bernilai Ekonomi", https://sains.kompas.com/read/2010/11/08/06534541/Pasir.dan.Abu.Vulkanik.Bernilai.Ekonomi