Jakarta, Gatra.com – Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan, sejumlah 8 orang di penambangan pasir di Sungai Besuk, Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Lumajang, terjebak dan belum bisa dievakuasi karena lahar letusan Gunung Semeru sudah mencapai lokasi tersebut.
“Ada sekitar 8 orang yang terjebak di kantor milik pemilik tambang,” kata Indah dalam konferensi pers virtual bersama BNPB pada Sabtu malam (4/12).
Menurutnya, ke-8 orang tersebut sore tadi sempat mengirimkan video meminta bantuan agar segera dievakuasi dari sana. Setelah itu, nomor teleponnya tidak bisa dihubungi.
“Petugas dan relawan dari BPBD tidak bisa megevakuasi karena lahar panas sudah di sana. Kami menunggu surutnya, mudah-mudahan mereka masih selamat,” katanya.
Selain 8 orang yang masih terjebak, sebanyak 2 orang dinyatakan hilang di kawasan penambangan pasir tersebut. “Sampai sekarang belum ditemukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)?,Abdul Muhari, mengatakan,Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12), pukul 15.20 WIB.
Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar