Beton Merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (portland cement) , agregat kasar, agregat halus, air, dan bahan tambahan (admixture atau additive). Dalam penelitian yang dilaksanakan di PT. VARIA USAHA BETON, ada dua jenis agregat halus yang dipergunakan yakni pasir lumajang dan pasir gunung merapi. Pasir gunung Merapi merupakan pasir dengan kualitas baik, dikarenakan banyak mengandung kandungan silika (SiO) yang tinggi, ujung silika yang runcing membentuk partikel yang memiliki sudut. Pola partikel yang memiliki sudut itulah yang membuat ikatan pasir gunung merapi degan semen menjadi lebih kuat. Selain kandungan silika (SiO) yang tinggi, pasir gunung merapi juga memiliki kandungan besi (FeO) yang tinggi.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini mencoba untuk melakukan perbandingan pasir lumajang dengan pasir gunung merapi terhadap kuat tekan beton. Metode pembuatan benda uji menggunakan beton silinder (Ø15 cm, tinggi 30 cm) dengan kuat tekan rencana 30 Mpa, menggunakan variasi Faktor Air Semen (FAS) 0.6, 0.5, 0,4 dan 0,3 serta dicampurkan dengan Fly Ash 20%.Dari hasil penelitian didapatkan hasil yang memenuhi kuat tekan beton rencana yakni pada FAS 0,5 pasir Lumajang mengalami peningkatan sebesar 27% yakni 411,499 kg/cm2, sedangkan pasir Gunung Merapi mengalami peningkatan sebesar 22,9% yakni 389,351 kg/cm2. Pada FAS 0,4 pasir Lumajang mengalami peningkatan sebesar 32,6% yakni 445,728 kg/cm2, sedangkan pasir Gunung Merapi mengalami peningkatan sebesar 36,5% yakni 472,716 kg/cm2. Pada FAS 0,3 pasir Lumajang mengalami peningkatan sebesar 48,3% yakni 580,432 kg/cm2, sedangkan Pasir Gunung Merapi mengalami peningkatan sebesar 54,7% yakni 663,224 kg/cm2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar