SLEMAN, iNews.id – Aktivitas penambangan pasir di lereng Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memakan korban jiwa. Tebing yang longsor menimpa lima orang penambang. Satu orang meninggal dunia sedangkan empat penambang lainnya mengalami luka-luka.
Musibah ini terjadi di salah satu lokasi penambangan pasir ilegal di Dusun Balong, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Rabu (23/1/2018) pagi. Korban yang meninggal yakni, Mistam (43), warga Kretek, Wonosobo, Jawa Tengah. Sementara empat penambang lain yang luka-luka, yakni Tunut, Pairan, Paijo, dan Ngatemun, yang juga berasal dari Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo.
“Korbannya ada lima, tetapi yang meninggal hanya satu. Empat lainnya hanya mengalami luka-luka. Korban meninggal langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi,” kata Komandan Search and Rescue (SAR) Pos Kecamatan Cangkringan, Joko irianto, Rabu (23/1/2019).
Musibah ini terjadi sekitar pukul 6.30 WIB. Saat itu, para penambang hendak mengisi material pasir ke truk yang sudah antre. Namun, tebing yang akan ditambang justru longsor dan menimpa para pekerja. Menurut para pekerja, kemungkinan tebing ini labil setelah semalaman diguyur hujan yang sangat lebat.
Menurut Joko, tebing yang ambrol setinggi 5 meter dan berada di lahan milik warga di areal perkebunan. Aktivitas penambangan ini diketahui sudah berlangsung sejak dua tahun belakangan.
Lahan yang ditambang sebenarnya bukan merupakan sisa erupsi Merapi 2010 silam. Namun, lahan itu juga merupakan endapan pasir yang cukup lama.
“Sebenarnya kami pernah mengingatkan kepada warga agar tidak melakukan penambangan pasir ini karena merusak lingkungan.Tetapi sulit karena melibatkan banyak orang,” katanya.
Sementara Kapolsek Cangkringan, AKP Sutarman saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Pascakejadian tersebut, petugas langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian. “Saat ditemukan korban sudah meninggal dunia. Kami langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum,” ujarnya.
Jual Pasir ,Suplier Material Pasir, Batu Pondasi, Split, Sirtu, Urug Tanah Yogyakarta, Jogja, Sleman, Bantul, Solo, Solo Baru, Klaten, Semarang, Pekalongan,Purworejo Dan Sekitarnya Harga Murah Cepat Kirim, professional. Sell Sand, Supplier of Sand , Stone, Split Yogyakarta, Jogja, Sleman, Bantul, Solo, Solo Baru, Klaten, Semarang, Pekalongan,Purworejo And Surrounding Low Price Fast Send, Professional.
Senin, 27 Mei 2019
Harga Material Alam Mei 2019
Harga Material alam Per Mei2019
k. Batako : 3000/pcs
m. buis beton besar :73.000/pcs
Harga tersebut franco Sleman utara ,untuk sleman selatan dan kota jogja ada penyesuaian harga
TIPS MENGETAHUI KUALITAS PASIR YANG BAIK DAN BAGUS
TIPS MENGETAHUI KUALITAS PASIR YANG BAIK DAN BAGUS
Pengetahuan tentang pasir sangat kita perlukan sebelum memutuskan untuk membeli dan memakainya untuk membangun rumah maupun perumahan, pengetahuan ini sangat diperlukan karena jika sedikit saja kita salah memilih kualitas pasir, akan berakibat fatal pada hasil pembangunan rumah yang kita inginkan. Nah mari kita simak penjelasan berikut tentang bagaimana caranya mengetahui kualitas pasir yang baik dan benar:
sebenarnya ada sedikit cara atau trik mudah untuk mengetahui kualitas pasir yang baik maupun buruk yaitu dengan cara menggenggam sekeras-kerasnya dan kemudian dilepaskan, jika pasir yang jatuh tadu hasilnya menggumpal maka kualitas pasir sangatlah buruk karena banyak mengandung lumpur atau bisa juga bercampur tanah, yang kedua jika pasir yang digenggam tadi pecah atau bertebaran berarti kualitas pasir bisa dipastikan bagus.
Bagaimana mudah kan.....semoga bisa membantu.....
Sekarang ada sedikit tips / cara untuk mencegah anda membeli pasir dengan kualitas yang buruk, caranya cukup mudah yaitu bila hendak membeli pasir gunung dengan truk buatlah perjanjian dengan penjualnya,. misalnya:
- Pasir dalam harus keadaan basah saat tiba di lokasi pembangunan.
- Bila pasir dalam keadaan kering ada baiknya anda mengukur (P x L x T) volume pasir yang ada di bak truk.
- Lakukan pengecekan kadar lumpur secara sederhana dengan teknik mudah seperti yang sudah saya jelaskan di atas (dengan cara digenggam)
Bukankah kita harus berhati-hati dalam memilih kualitas pasir, karena nantinya akan bisa berakibat fatal pada beberapa aspek seperti berikut:
- Penggunaan semen nantinya akan semakin boros.
- Plesteran dengan dinding bata akan cepat terkelupas. (lemahnya ikatan antara plesteran dengan dinding bata).
- Air tanah bisa dengan mudahnya naik, hingga menyebabkan dinding menjadi lembab dan rapuh.
- Plesteran akan mudah menggelembung dan mudah jatuh, karena terlalu besarnya pori pori plesteran.
- Kekuatan dinding berkurang dan tidak akan bisa bertahan lama.
- Jika kerusakan tersebut benar terjadi maka tanpa anda sadari, anda harus mengeluarkan biaya lagi lebih mahal lagi untuk menanggulangi hal tersebut.
Begitulah gunanya kita berbagi ilmu sebelum kita memutuskan untuk membeli pasir bangunan baik dari pasir gunung maupun dari pasir kali. Harga pasir sekarang juga sudah mulai mahal jadi harus berpikir ulang kembali.
Search:
cara memilih pasir yang baik dan bagus,ciri-ciri / tanda tanda pasir yang baik dan bagus, pasir yang bagus dan baik, tanda pasir yang bagus dan baik, ciri pasir yang baik dan bagus, cara memilih pasir yang bagus dan baik , pasir yang bagus, tandanya pasir yang bagus, pasir yang bagus, pasir yang bagus, baik dan sesuai, tips memilih pasir yang berkualitas, cara memilih pasir yang berkualitas.
Search:
cara memilih pasir yang baik dan bagus,ciri-ciri / tanda tanda pasir yang baik dan bagus, pasir yang bagus dan baik, tanda pasir yang bagus dan baik, ciri pasir yang baik dan bagus, cara memilih pasir yang bagus dan baik , pasir yang bagus, tandanya pasir yang bagus, pasir yang bagus, pasir yang bagus, baik dan sesuai, tips memilih pasir yang berkualitas, cara memilih pasir yang berkualitas.
www.sipilkusipilmu.com
Koral yang Baik untuk Campuran Beton
Buat Anda yang sedang membangun rumah, pernakah Anda mencoba memilih koral yang baik sebagai material campuran beton? Apakah Anda hanya tahu memesan sejumlah koral yang telah diestimasi oleh tukang Anda? Tanpa ingin tahu lebih jauh tentang mana yang lebih baik koral/krikil atau batu pecah? Ukuran butiran koral seperti apa yang akan Anda pesan? Bentuk koral, kadungan kadar lumpur dan lain sebagainya.
Material seperti koral alias krikil, batu pecah dan pasir adalah meterial yang digunakan sebagai bahan baku beton, bahan yang berasal dari batu ini disebut ‘agregat’. Agregat mempunyai peranan sangat penting terhadap kualitas beton maupun harganya. Biasanya 56-75% volume total beton terdiri dari volume agregat, oleh karena itu dengan menggunakan komposisi semaksimal mungkin akan memperoleh harga beton yang lebih murah dengan kualitas beton yang tetap memadai.
Berdasarkan distribusi kumpulan ukuran butirannya, agregat dapat dibedakan menjadi agregat halus (pasir) dan agregat kasar (koral, misalnya). Agregat berfungsi sebagai bahan pengisi, dan walaupun fungsinya hanya sebagai bahan pengisi, ini tidak berarti peranannya dalam menentukan kekuatan beton lebih kecil daripada semen.
Sifat dan karakteristik Koral (agregat) sangat menentukan kualitas akhir beton yang dikerjakan. Agregat dengan ukuran butiran yang lebih halus memerlukan semen lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan butiran yang lebih kasar dan berarti memerlukan penggunaan semen yang lebih sedikit, sehingga berdampak terhadap pengurangan harga akhir beton.
Koral dengan sifat kekerasan, kepadatan, dan keawetan tinggi akan menghasilkan beton berkualitas lebih tinggi, sedangkan beton yang dubuat dengan sifat sebaliknya akan menghasilkan beton berkualitas rendah. Koral dengan kekerasan, kepadatan, dan keawetan tinggi mempunyai sifat kekekalan yang lebih baik.
Demikian juga koral yang mengalami pencemaran, baik oleh bahan organik ataupun anorganik dapat mempengaruhi kualitas agregat sehingga memerlukan tinfdakan pencucian terlebih dahulu sebelum digunakan.
Berikut ini kita lihat cara memilih koral yang baik sebagai bahan baku campuran beton. Koral untuk beton sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-batuan berupa krikil alam, pada umumnya yang dikatakan koral adalah batuan atau agregat yang ukuran butirannya lebih dari 5 mm. Koral yang baik harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Koral yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butor pipih tersebut tidak melampaui 20% berat koral seluruhnya.
Koral yang baik harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seoerti terik matahari dan hujan. Ingat. Koral yang baik tidak boleh mengandung kadar lumpur melampai 1%, bila melebihi koral harus dicuci.
Koral yang baik harus terdiri dari beraneka ragam besarnya, agar bisa saling mengisi untuk menghasilkan suatu campuran atau beton jadi yang padat. Bila dibawa ke Laboratorium Beton, apabila diayak dengan susunan ayakan, maka koral harus memenuhi syarat-syarat bebagai berikut. Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus minimum 0% berat. Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar 90% dan 98% berat. Dan Selisih antara sisa-sisa komulatif di atas dua ayakan yang berurutan adalah maksimal 60% dan minimum 10% berat.
Berdasarkan uraian di atas terlihat betapa pentingnya peran agregat (Koral) dalam pekerjaan beton, di samping peran bahan baku pembuat beton lainnya. Untuk itu diperlukan perhatian sungguh-sungguh dalam menentukan pilihan jenis koral yang akan digunakan, agar sesuai dengan sifat pekerjaan dan lingkungan di mana rtumah Anda didirikan. Tindakan ini diperlukan agar beton yang dibuat memiliki kualitas tinggi dengan harga relatif lebih murah.
ronymedia.wordpress.com
Minggu, 12 Mei 2019
Truk Material untuk Bandara NYIA Merusak Jalan-jalan di Kulon Progo
Truk Material untuk Bandara NYIA Merusak Jalan-jalan di Kulon Progo
KOMPAS.com - Kerusakan jalan raya terdapat di banyak titik di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kerusakan jalan dinilai akibat truk bermuatan material tambang melebihi kapasitas maupun dimensi beroperasi di jalan yang bukan peruntukan kegiatan tambang. Kepala Dinas Perhubungan L Bowo Pristiyanto mengungkapkan, truk dari penambangan beroperasi tidak sesuai dokumen Upaya Kelola Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) perusahaan itu sendiri. Di dalam dokumen terdapat rekomendasi jalan mana saja yang boleh dilintasi truk tersebut. "Memang ada kenakalan dari para driver truk untuk melintasi jalan yang tidak direkomendasi. Mereka beralasan untuk menyingkat waktu dan jarak," kata Bowo di kantornya, Jumat (5/4/2019). Aktivitas pertambangan mengalami masa puncak di Kulon Progo, utamanya seperti tanah urug, pasir, dan batu andesit. Pertambangan itu tersebar mulai dari Kalirejo dan Hargorejo di Kecamatan Kokap; Temon Wetan hingga Kulur di Kecamatan Temon; hingga Kecamatan Pengasih. Baca juga: Kemenhub Mulai Periksa Kelayakan Operasi Bandara NYIA Kulon Progo Bowo mengatakan, mayoritas truk membawa material itu untuk memenuhi kebutuhan pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). "Kerangka (tujuannya) besarnya adalah untuk bandara (NYIA)," katanya. Dishub pernah menghitung 4.000 truk masuk ke proyek pembangunan NYIA dalam 1 hari di 2018. "Sekarang tentu bisa lebih," katanya. Jalan raya kabupaten memiliki kemampuan tidak besar. Jalan kabupaten hanya mampu menahan kendaraan dengan muatan 5-6 ton. Kenyataannya banyak kendaraan tambang dengan muatan 8-12 ton melintas di dalam kota. Tidak hanya itu, kadang didapati kendaraan roda 10 dengan kemampuan angkut bisa sampai 18 ton. Akibatnya, jalan desa dan kabupaten mengalami kerusakan parah di banyak lokasi. "Berbeda dengan jalan nasional yang mampu menahan beban kendaraan antara 30-35 ton," kata Bowo. Dishub patroli rutin Kadis Perhubungan Bowo mengatakan, pihaknya mengintensifkan patroli dan operasi rutin. Mereka menilang truk yang melanggar akibat tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan, kelebihan muatan maupun dimensi kendaraan. Mereka juga memaksa truk untuk kembali ke jalan seharusnya maupun lewat jalur pemeriksaan. Walau begitu, upaya ini belum benar-benar efektif. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo mencatat kerusakan skala sedang hingga berat terjadi sebesar 35 persen dari kategori Jalan Lokal Primer I (LP I). Ruas jalan LP I sendiri sepanjang 636,025 kilometer. Sedangkan 40 persen jalan lokal primer II dari sepanjang 672,620 kilometer, mengalami kerusakan sedang maupun berat. Kepala DPUPKP Kulon Progo, Gusdi Hartono juga mengatakan bahwa kerusakan jalan disebabkan aktivitas truk tambang yang mayoritas menyuplai material ke NYIA. Penambang tidak memperhatikan jalur jalan yang boleh dilalui sesuai UKL UPL. Kerusakan jalan semakin melebar dan masyarakat merasa dirugikan. "Penambang tidak mengindahkan jalan direkomendasi, dengan alasan efisiensi ataupun menghindari pemeriksaan," kata Gusdi. Baca juga: Menteri BUMN: Bandara NYIA Bangkitkan Image Kulon Progo Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arif Prastowo mengatakan, keluhan warga akibat jalan rusak mendominasi sejak pertambangan booming di Kulon Progo. Selain itu, memang ada keluhan karena kebisingan, persoalan sengketan maupun ganti rugi lahan, hingga pengawasan yang sulit. Pemerintah pun sudah menerbitkan 7 surat teguran resmi pada penambang yang dinilai nakal itu. "Belum sampai pada upaya paksaan agar penambang melakukan sesuatu karena keluhan warga itu," kata Arif. Ia mengatakan tidak tertutup kemungkinan upaya pemerintah bukan sekadar memberi teguran tertulis pada saatnya nanti. Ke depan, masih ada langkah lain seperti upaya paksa, hingga pembekuan izin maupun pencabutan izin kegiatan tambang.
Mereka juga memaksa truk untuk kembali ke jalan seharusnya maupun lewat jalur pemeriksaan. Walau begitu, upaya ini belum benar-benar efektif. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo mencatat kerusakan skala sedang hingga berat terjadi sebesar 35 persen dari kategori Jalan Lokal Primer I (LP I). Ruas jalan LP I sendiri sepanjang 636,025 kilometer. Sedangkan 40 persen jalan lokal primer II dari sepanjang 672,620 kilometer, mengalami kerusakan sedang maupun berat. Kepala DPUPKP Kulon Progo, Gusdi Hartono juga mengatakan bahwa kerusakan jalan disebabkan aktivitas truk tambang yang mayoritas menyuplai material ke NYIA. Penambang tidak memperhatikan jalur jalan yang boleh dilalui sesuai UKL UPL. Kerusakan jalan semakin melebar dan masyarakat merasa dirugikan. "Penambang tidak mengindahkan jalan direkomendasi, dengan alasan efisiensi ataupun menghindari pemeriksaan," kata Gusdi. Baca juga: Menteri BUMN: Bandara NYIA Bangkitkan Image Kulon Progo Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arif Prastowo mengatakan, keluhan warga akibat jalan rusak mendominasi sejak pertambangan booming di Kulon Progo. Selain itu, memang ada keluhan karena kebisingan, persoalan sengketan maupun ganti rugi lahan, hingga pengawasan yang sulit. Pemerintah pun sudah menerbitkan 7 surat teguran resmi pada penambang yang dinilai nakal itu. "Belum sampai pada upaya paksaan agar penambang melakukan sesuatu karena keluhan warga itu," kata Arif. Ia mengatakan tidak tertutup kemungkinan upaya pemerintah bukan sekadar memberi teguran tertulis pada saatnya nanti. Ke depan, masih ada langkah lain seperti upaya paksa, hingga pembekuan izin maupun pencabutan izin kegiatan tambang.
kompas.com
Langganan:
Postingan (Atom)