Sleman: Seorang penambang manual di aliran Sungai Boyong, lereng Gunung Merapi, Dusun Kalireso, Desa Candibinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tewas akibat tertimpa longsoran batu besar, Minggu, 1 September 2019. Korban bernama Jumarno, 60, warga asli Temanggung, yang lama menetap di Kalireso, Candibinangun.
"Korban pertama kali, ditemukan Samidi sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kapolsek Pakem Kompol Haryanta, melansir Antara.
Dia menerangkan dari penuturan saksi saat itu sedang mencari pasir di lokasi longsor. Namun ketika di lokasi saksi melihat ada longsoran tebing baru. Tidak berselang lama, saksi melihat rekannya sudah berada di bawah batu besar yang diduga berasal dari longsoran tebing setinggi empat meter.
"Saat ditemukan, korban dalam kondisi tertimpa batu besar dan hanya terlihat sedikit saja," ucapnya.
Ia mengatakan proses evakuasi memakan waktu dua jam untuk mengeluarkan korban. Karena batu yang menimpa korban berukuran besar dan harus dipecah.
"Selama dua jam kami melakukan evakuasi dengan memecah batu dibantu BPBD, Basarnas, TNI, SAR Linmas. Korban yang sudah meninggal dunia kemudian kami bawa ke RS Bhayangkara," tuturnya.
Haryanta menduga longsor terjadi sebelum pukul 10.00 WIB. Para penambang pasir manual biasanya berangkat menambang pukul 06.00 WIB hingga tengah hari.
"Hanya saja, saat itu korban saat menambang seorang diri. Padahal biasanya ada beberapa penambang yang ikut," ujarnya.
Ia menuturkan cara menambang manual yang dilakukan juga sangat berbahaya. Para penambang manual menambang di pinggiran tebing sehingga risiko longsor menjadi sangat tinggi.
"Di sepanjang aliran Sungai Boyong ini selain di lokasi laka, juga ada penambang pasir dan batu di sisi selatan," ungkapnya.
Haryanta menegaskan bakal melarang penambangan manual, lantaran kontur tanag labil dan sudah gembur. Selain itu di beberapa sisi tebing terdapat bekas longsoran.
"Bekas itu masih nampak pada tebing sisi timur. Pada tebing tersebut kontur tanah didominasi oleh tanah yang labil. Tanahnya sudah gembur. Tebing itu sudah bahaya," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar